Wednesday, December 16, 2009
KIAMAT DAN 2012
http://www.facebook.com/note.php?saved&&suggest¬e_id=214294639702#/note.php?note_id=200100329702
Sudah tiga hari ini terjadi kegemparan baru di Jakarta, setelah kegemparan KPK diobok-obok Kapolri. Entah di kota-kota lain di Indonesia.
Banyak orang membicarakan ‘kiamat’ yang akan terjadi pada tahun 2012 yang digambarkan oleh sebuah film yang berjudul 2012 yang premiere pada tanggal 13 November kemarin. Saya tidak mengira bahwa ternyata minat orang untuk menonton film ini cukup besar. Sore kemarin di hari kedua pemutaran film ini, kira-kira jam 17:00 saya sudah kehabisan ticket untuk pertunjukan jam 18:00, 21:00 dan jam 22:00, padahal movie theather di kota Bekasi yang saya datangi ini memutar film 2012 di 3 theather sekaligus. Baru hari ini saya bisa mendapatkan ticketnya setelah antri 1 jam sejak jam 10:00 pagi untuk pertunjukan jam 15:30.
Sebenarnya saya tidak berharap terlalu banyak pada film yang sudah lama ditunggu dan dibicarakan sejak awal tahun 2009 ini. Saya cuma antusias untuk sekali lagi menonton karya sutradara Roland Emmerich yang dulu sukses membuat film tentang kehancuran peradaban manusia, seperti Independence Day dan The Day After Tomorrow. Independence Dayhancur karena serangan aliens yang hendak menyedot sumber daya alam yang tersedia di Bumi, sedangkan The Day After Tomorrow karena datangnya jaman es secara mendadak yang disebabkan oleh global warming. Film 2012 masih bercerita tentang hancurnya peradaban manusia yang disebabkan oleh bencana alam yang sangat besar yang datangnya karena bersejajarnya planet-planet dalam satu garis. Bencana alam sangat besar ini dikait-kaitkan dengan “kiamat” dan intepretasi peneliti Barat terhadap peninggalan Suku Maya (di selatan Mexico) yang konon, dunia berakhir di tahun 2012.
Film ini lumayan menghibur, karena jalan ceritanya cukup cepat ditambah special effect yang seru. Selebihnya tidak ada yang baru. Bagian awal adalah penjelasan ilmiah tentang mengapa inti planet Bumi semakin memanas, lalu Bumi mengalami gempa-gempa besar karena pergeseran lempeng Bumi yang makin tidak stabil, benua-benua terbenam, hingga tsunami dahsyat. Namun ada yang menarik di luar cerita film ini, Roland Emmerich dikabarkan tidak berani menyinggung perasaan ummat Islam, sehingga tidak ada adegan kehancuran Kabah dan Mesjid Al-Haram. Padahal ia membuat adegan kehancuran The Sistine Chapel, dan juga St. Peter's Basilica yang kedua-nya ada di Vatikan! Juga termasuk Patung Christ the Redeemer di Rio de Janeiro dan Juga Tower 101 di Taipei. Entah saya harus berkomentar apa soal ini. Mungkin sedih, ummat Islam punya gambaran seram di mata Roland Emmerich....
Setelah menyaksikan film ini tadi saya agak heran, mengapa 2012 lebih menggemparkan dibanding film Knowing di awal tahun 2009 lalu? Padahal jika berdasarkan true science, “kiamat” lebih mungkin terjadi di tahun 2012 karena badai matahari yang sudah dihitung oleh para astronom memang bakal terjadi. Namun badai matahari nanti ini bukan disebabkan oleh bersejajarnya planet-planet sebagaimana di dalam film 2012. Sementara itu tidak ada perhitungan para astronom yang mengatakan akan terjadi planet-planet bersejajar dalam tahun-tahun dekat ini, kecuali beberapa planet saja. Gara-gara planet bersejajar ini, menurut film 2012 ini, terjadi badai matahari yang menyebabkan inti Bumi bertambah panas, lalu lempeng Bumi menjadi tidak stabil, hingga akhirnya benua-benua terbenam dan tsunami menggila sehingga peradaban manusia di permukaan Bumi hancur berantakan.
Mungkin promosi film ini di Indonesia terutama di media televisi lebih gencar menyebut "kiamat" dibanding dengan promosi film Knowing dulu yang tidak menyebut-nyebut "kiamat". Apalagi sudah beberapa tahun ini di Internet orang ramai membicarakan “ramalan” Suku Maya, meski Suku Maya tidak pernah membuat ramalan seperti itu. Suku Maya tidak pernah mengatakan dunia akan berakhir apalagi menyebut tahunnya. Kiamat merupakan sebuah konsep “yang sangat Barat” yang awalnya dari bangsa Semit, melalui nabi-nabi seperti Ibrahim, Musa, Isa (Jesus) dan Muhammad kemudian menyebar melalui Eropa.
Sebagaimana sudah disebut di atas, di antara tahun 2011, 2012 atau 2013, para astronom memang memperkirakan akan ada sebuah badai matahari besar yang akan menerpa Bumi. Badai matahari ini sebenarnya kerap terjadi, bahkan tiap 11 tahun sekali. Badai matahari besar terakhir yang pernah menerpa Bumi adalah pada 1859. Meski besar, badai matahari saat itu tidak merusak atau menghancurkan kehidupan tumbuhan dan hewan juga manusia di permukaan Bumi, karena badai matahari hanya akan merusak peralatan listrik yang saat itu belum banyak dan manusia belum bergantung pada peralatan listrik. Sejarah mencatat saat itu, badai matahari membuat peralatan telegraph menjadi alat yang berloncatan aliran listrik. Namun badai matahari di tahun 2012 nanti bisa mengancam kehidupan manusia. Pasalnya, sekarang kehidupan manusia banyak bergantung pada peralatan listrik. Menurut wikipedia, ketika badai matahari terjadi di tahun 1989, di Quebec, Kanada, 6 juta orang hidup tanpa listrik selama 9 jam.
Ancaman badai matahari ini bukan isapan jempol, sejumlah badan antariksa telah berupaya menyiapkan sejumlah persiapan menghadapi badai matahari, seperti untuk mengantisipasi hilangnya daya listrik, rusaknya satelit, dan terganggunya frekuensi radio yang menjadi kebutuhan kehidupan modern saat ini. Bahkan LAPAN saja sudah menyiapkan diri untuk mengantisipasi munculnya badai matahari itu. LAPAN sudah membangun Pusat Sistem Pemantau Cuaca Antariksa Terpadu di pusat Pemanfaatan Sains Antariksa LAPAN Bandung. LAPAN memantau antara lain lapisan Ionosfer dan geomagnetik, serta gelombang radio. Sistem ini sudah beroperasi sejak 2009 ini.
Para ahli mengatakan, ketika aktivitas badai matahari aktif, akan terus menerus terjadi pembakaran dan peledakan pada sunspot, dan sejumlah besar sinar ultraviolet dilepaskan dan akan menyebabkan densitas lapisan ionosfir di atas angkasa bumi meningkat mendadak, menyerap habis energi gelombang pendek, sehingga gelombang pendek sinyal radio terganggu. Pada umumnya intensitas badai matahari tidak akan bisa menerobos perlindungan atmosfer dan medan magnetik bumi, hingga tidak mengancam tumbuhan dan spesies yang berada di bumi. Tetapi untuk badai matahari tahun 2012 para ahli khawatir mungkin terjadi pengecualian.
Mengapa badai matahari tahun 2012 berpotensi membawa bencana bagi manusia? Meskipun badai matahari ini akan berlangsung sebentar saja, yaitu cuma beberapa hari saja, namun generator listrik yang sedang beroperasi bisa menjadi rusak, sebagaimana yang terjadi di Quebeq, Canada di tahun 1989. Begitu juga rusaknya 2 satelit pada tahun 2003
Listrik diperlukan dalam kehidupan manusia untuk menghidupkan aktivitas kota-kota besar tanpa boleh terhenti beberapa jam saja, misalnya untuk mengalirkan air bersih ke berbagai gedung tempat beraktivitas atau appartment dan juga perumahan di perkotaan. Listrik diperlukan untuk menjalankan misalnya alat-alat penyimpanan makanan dan obat-obatan, seperti kulkas, freezer, atau pabrik pembuat es batu yang diperlukan untuk mengawetkan makanan atau daging dan ikan. Listrik juga diperlukan untuk menjalankan peralatan komputer yang diperlukan untuk mengoperasikan atau mengatur berbagai kegiatan sehari-hari manusia atau mengoperasikan jaringan pembangkit dan distribusi listrik. Listrik juga digunakan untuk menjalankan alat-alat untuk komunikasi data dalam kegiatan ekonomi, misalnya komunikasi data perbankan (ATM). Ketiadaan listrik ini juga mengacaukan pasokan dan distribusi energi, seperti gas, batubara, atau BBM yang juga digunakan untuk menghidupkan generator listrik.
Badai matahari ini bisa membuat kehidupan manusia tiba-tiba kembali ke jaman tanpa listrik, padahal kita sudah sangat bergantung pada listrik, satelit dan alat-alat yang menggunakan listrik. Badai matahari akan merusak satelit yang digunakan untuk berbagai fungsi, antara lain navigasi, telekomunikasi, siaran TV, dan sebagai fungsi militer, termasuk untuk fungsi cuaca. Jika kita tidak menyiapkan diri untuk menghadapi kerusakan yang ditimbulkan oleh badai matahari terhadap peralatan listrik ini dan tidak menyiapkan diri untuk situasi terburuk yang mungkin terjadi setelah badai matahari ini, mungkin itu lah bencana bagi peradaban manusia “modern” saat ini atau "kiamat" yang akan menimpa kita selama beberapa tahun ke depan setelah berlalunya badai matahari.
Begitulah bentuk kiamat yang bisa dihitung oleh ilmu pengetahuan, bukan kiamat seperti yang digambarkan film 2012. Namun kiamat terlanjur dipercaya sebagaimana yang digambarkan oleh mitos dari beberapa agama, yaitu harus heboh, sehingga film 2012 juga menghasilkan kehebohan dalam jumlah penonton di Jakarta. Padahal "kiamat" masih jauh! Setidaknya begitulah menurut ilmu pengetahuan manusia yang kita miliki sekarang ini. Tidak ada ancaman yang berarti terhadap kehidupan di planet Bumi, tata surya kita, maupun galaksi kita ini, kecuali ilmu pengetahuan manusia masih memiliki celah kosong yang tidak mengetahui adanya ancaman ‘kiamat’.
Jika anda sudah menyaksikan film 2012, ingatlah ini: tugas anda sebagai manusia masih panjang dan banyak, yaitu ikut membangun dan memajukan peradaban manusia! Bukan takut pada mitos "kiamat"!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment