Selamat mengorbit Satelit Cakrawarta 1. Semoga akan dan tetap berfungsi dengan baik. Lalu layanan apa yang bisa kita peroleh dari satelit ini?
Media Indonesia, 4 Desember 1997
Jojo Rahardjo, penulis bekerja di stasiun TV Swasta
Saat ini nampak bisnis dalam memberikan layanan satelit di berbagai tempat di dunia semakin diminati banyak orang. Dengan satelit banyak yang bisa diberikan kepada banyak orang, seperti layanan hiburan, komunikasi data, dan telekomunikasi. Khusus untuk layanan hiburan menurut SkyReport.Com perusahaan riset dan berita mengenai layanan satelit, saat ini ada 5,8 juta pelanggan Direct Broadcasting Satelite (DBS) dari sejumlah perusahaan DBS di seluruh dunia. Jumlah pelanggan terbesar dimiliki oleh DirecTV pelopor DBS dari Amerika. Pelanggan perusahaan yang memiliki 175 channel ini diperkirakan pada bulan ini akan mencapai 3 juta pelanggan. Kedua terbesar adalah PrimeStar dengan 1,8 juta pelanggan. Sisanya adalah USSB, DISH, dan lain-lain.
SIARAN TV SATELIT DIGITAL INDOVISION
DBS yang sering juga disebut DTH (Direct To Home) adalah siaran televisi yang ditangkap langsung dari satelit oleh antena televisi. DBS pertama kali dipancarkan dengan sistem analog seperti yang dilakukan oleh Indovision sebelum beralih ke digital. Pada saat itu antena yang digunakan harus besar dan dengan jumlah channel yang lebih sedikit. Sedangkan Digital DBS mampu menyediakan puluhan bahkan ratusan saluran dengan kualitas gambar seperti Laser Disc atau suara seperti Compac Disc, padahal ditangkap hanya dengan sebuah antena kecil saja. Sistem Digital ini telah dikembangkan dan dipasarkan dengan sukses sejak tahun 1994 di Amerika dan di bahagian lain di seluruh dunia. Peralatan yang harus dimiliki untuk menangkap siaran DBS yang digital itu sering disebut dengan DSS (Digital Satelite System). Meski demikian biaya instalasi di rumah pelanggan tidak lebih mahal dari biaya instalasi untuk siaran satelit dengan sistem sebelumnya.
Berbeda dengan peralatan penangkap siaran televisi satelit sebelumnya, Digital DBS hanya memerlukan antena piring yang besarnya bervariasi sebesar lebih kurang 18 inchi atau kurang dari 50 centimeter, tergantung pada merek pembuat peralatan DSS itu. Kecilnya antena piring ini dimungkinkan oleh penggunaan high power satelite yang menggunakan transponder Ku-band bukan C-band. PT Malicak untuk sistem Digital DBS Indovision baru saja meluncurkan satelit Cakrawarta 1 yang menyediakan transponder Ku-Band. Sebelum dengan Cakrawarta 1, Indovision menggunakan Satelit Palapa C2 yang memiliki beberapa transponder Ku-band. Dengan satelit Cakrawarta 1 ini Indovision pada akhir tahun1997 akan menyediakan 40 saluran digital. Kelak setelah seluruh satelit Cakrawarta diluncurkan Indovision akan menyediakan lebih dari 100 channel. Sementara itu dalam waktu dekat ini Layanan Indovision akan ditambah dengan beberapa layanan lain seperti akses ke internet melalui satelit atau Video on Demand atau juga disebut Pay Per View karena harus bayar untuk setiap satu tayangan yang ditonton. Selain antena piring untuk menangkap siaran digital DBS diperlukan dua alat lain: digital set-top decoder box dan sebuah remote control.
Dengan remote control pelanggan bisa mendapatkan fungsi on-screen menu untuk melacak dan memilih pilihan-pilihan acara yang tersedia. Pemirsa juga dapat memesan sajian pay per view dari ratusan pilihan film terbaik setiap saat diinginkan. Remote control juga digunakan untuk membatasi acara-acara yang bisa ditonton untuk mencegah anak-anak menonton acara orang dewasa misalnya.
PAY PER VIEW
Satu contoh Pay per View adalah rencanan ditayangkannya The Rolling Stones pada 12 December 1997 ini oleh DirecTV secara langsung. Pelanggan harus membayar seharga USD19.95. Kalau untuk film-film lepas biasanya harga satu filmnya adalah cuma USD1 saja, lebih murah dari yang ditawarkan oleh Pay TV lain atau dengan sistem distribusi melalui kabel. Pay Per View sekarang memang populer karena dirasakan lebih nyaman, karena tidak repot untuk keluar rumah jika menyewa melalui rental film. Setelah sekian tahun layanan Pay Per View di Amerika para pengusaha rental film mengeluh karena porsi pendapatan mereka telah diambil perusahaan penyedia layananan Pay Per View ini.
AKSES INTERNET
Jika anda adalah individual atau organisasi yang membutuhkan access internet secara serius tanpa mau mengalami delay atau menunggu lama ketika proses downloading tidak lama lagi anda akan dapat menikmati layanan DirectDuo melalui Indovision seperti yang disediakan DirecTV. DirecDuo adalah layanan TV Satelit dan sekaligus Internet Access melalui satelit. Kecepatan downloadnya luar biasa, mencapai 400 kbps, atau 28 kali lebih cepat dari modem rata-rata yang sekarang anda gunakan.
Di samping DirecDuo, DirecTV di Amerika juga menyediakan layanan terpisah hanya untuk akses ke internet dan layanan komunikasi data, yaitu DirectPC tanpa siaran TV atau disebut juga Turbo Internet Service seharga US$329.95. Karena kecepatannya yang tinggi, aplikasinya bisa sangat luas dari access ke internet biasa hingga untuk komunikasi data (mentransfer atau men-download file-file) dari satu tempat tempat lain. Biasanya layanan seperti ini digunakan oleh perusahaan misalnya Bank yang banyak mengkomunikasikan datanya dengan kantor cabang di daerah atau dengan partner bisnisnya.
HARGA PAKET LAYANAN TV SATELIT YANG DITAWARKAN
Untuk memberi gambaran mengenai perbandingan biaya berlangganan perbulan, Indovision dengan DirecTV di Amerika adalah seperti berikut.
Paket Platinum seharga US$ 47.99 untuk 75 channel ditambah dengan 25 specialty sports networks dan 14 commercial-free movie channels. Paket Gold seharga US$39.99 untuk 75 channel ditambah dengan 25 specialty sports networks. Paket Silver seharga 33.99 untuk 75 channel ditambah dengan 14 commercial-free movie channels. Paket Plus Encore seharga 33.99 untuk 75 channel ditambah dengan 8 Encore movie channels.
Masih ada paket-paket terpisah yang lebih murah yang ditawarkan oleh DirecTV Seperti misalnya Playboy TV seharga US$ 7,99 per 12 jam atau US$ 12,99 per bulan. Spice seharga US$ 5,99 per 90 menit untuk acara-acara primetime dari 24 network di antaranya ABC, NBC, CBS, FOX, PBS
PESAING BISNIS LAYANAN SATELIT
Teknologi layanan satelit berupa penyiaran televisi dan komunikasi data terus berkembang dengan cepat. Perusahaan penyedia siaran TV dan penyedia layanan komunikasi data terus berlomba-lomba untuk menggunakan teknologi terakhir. Wireless System yang telah berkembang beberapa tahun terakhir ini, sekarang mulai menggantikan kabel-kabel coaxial dan fibreoptic pada siaran TV dengan jaringan distribusi kabel (TV Kabel). Teknologi ini justru menurunkan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan dan pelanggan. Di Jakarta sebuah perusahaan patungan antara beberapa perusahaan besar dengan nama Multimedia Nusantara mencoba terjun ke dalam bisnis Pay TV dengan sistem distribusi melalui kabel. Sayang justru sistem ini yang sebenarnya memerlukan investasi lebih besar daripada sistem yang menggunakan teknologi wireless sistem yaitu sistem distribusi siaran kepada pelanggan melalui pemancaran gelombang mikro. Wireless System sekarang dengan teknologi digital compression bahkan mampu menyediakan channel lebih banyak seperti TV Satelit dibanding TV Kabel dengan sistem distribusi kabel.
Perusahaan Multimedia Nusantara saat ini harus menanam di dalam tanah atau membentangkan di antara tiang telpon atau listrik. Setelah kabel-kabel terpasang perusahaan harus memelihara kabel, dan suatu waktu nanti bahkan mengganti yang rusak dengan yang baru. Sedang pembangunan Wireless Cable, yang lebih instant, sederhana dan tidak akan terganggu apakah Wireless Cable berada di rural, urban atau sub-urban. Instalasi antenna, converter dan signal repeater, jauh lebih murah, sehingga Wireless Cable berarti low construction cost. Investasi pada instalasi (pembangunan) Wireless Cable akan lebih terkonsentrasi pada peralatan yang akan digunakan pelanggan bukan pada network yang dibuat perusahaan. Jadi investasi yang akan ditanam oleh perusahaan dihitung secara proporsional berdasarkan perkiraan calon pelanggan. Tidak berdasarkan daerah di mana kabel-kabel akan dibentangkan lebih dahulu sebelum pelanggan tertarik untuk menjadi pelanggan.
Dengan Wireless System hanya membutuhkan paling banyak US$ 2 juta di daerah urban untuk target pelanggan rata-rata. Ini karena investasi dikeluarkan hanya pada peralatan yang akan dimiliki/digunakan oleh pelanggan. Biaya ini hanya muncul jika sudah ada calon pelanggan. Namun pada sistem distribusi dengan membentangkan kabel, perusahaan harus investasi untuk jaringannya sebesar paling tidak 60 juta US$ sebelum mulai mencari pelanggan. Sejak akhir tahun 1995 wireless system telah dikenal sebagai siaran TV dengan kualitas Direct Broadcasting Satelite, namun dengan ongkos lebih murah dari TV Kabel. Beberapa pengamat memperkirakan pelahan TV Kabel konvensional akan ditinggalkan untuk beralih pada Wireless Cable karena beberapa kelebihannya. Sayang belum terdengar di Indonesia sistem ini akan digunakan oleh satu perusahaan Pay TV misalnya mengingat luasnya aplikasi yang bisa ditawarkan oleh sistem ini seluas yang ditawarkan oleh perusahaan layanan satelit.
Jojo Rahardjo
Friday, October 29, 2004
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
19 comments:
u8d4to write more, thanks.
actually, that's brilliant. Thank you. I'm going to pass that on to a couple of people.
Thanks to author.
Hello all!
Wonderful blog.
Wonderful blog.
actually, that's brilliant. Thank you. I'm going to pass that on to a couple of people.
Wonderful blog.
Good job!
Please write anything else!
Nice Article.
Wonderful blog.
Please write anything else!
640K ought to be enough for anybody. - Bill Gates 81
If ignorance is bliss, you must be orgasmic.
Lottery: A tax on people who are bad at math.
Lottery: A tax on people who are bad at math.
Please write anything else!
Wonderful blog.
Post a Comment