http://www.facebook.com/inbox/readmessage.php?t=1242582057809#/note.php?note_id=122315109702
Friday, July 17, 2009 at 11:06pm
Akal sehat kita sebenarnya bekerja amat sederhana
Akal sehat kita akan bertanya: Nabi mana yang akan melakukan atau memberikan pembenaran pada kekerasan massive seperti yang baru saja terjadi di Mega Kuningan?
Ketika bom Bali dan berbagai bom lain di Indonesia beberapa tahun lalu meledak, kita menyebutnya sebagai perbuatan setan terkutuk dan bukan sebuah cara berperang suci dari sebuah agama besar, meski kemudian pelakunya mengaku bertujuan untuk membela sebuah agama besar.
Sekali lagi, nabi manapun jika masih hidup tidak akan melakukan itu dan tidak akan memberi pembenaran pada apa yang sudah dilakukan setan terkutuk itu. Namun persoalan menjadi rumit, ketika profile pelaku diungkap. Pelaku menjalani hidup yang tergolong penuh 'kesalehan' atau tidak terjebak pada keduniawian. Hanya satu cara berpikir mereka yang berbeda dan terus-menerus dihidupkan sepanjang waktu yaitu mereka menganggap selalu dalam situasi perang. Mereka selalu menganggap dalam situasi dianiaya oleh pihak-pihak yang lebih besar dan lebih berkuasa atau lebih merajalela. Namun secara umum mereka adalah orang yang baik.
Lalu bagaimana mereka bisa terjebak pada cara berpikir mengenai cara berperang melawan musuh mereka dengan cara melakukan kekerasan massive secara acak seperti yang sudah sering mereka lakukan? Bagaimana mungkin seorang yang menginginkan dunia yang saleh dan menjalani kehidupan 'saleh' bisa menjadikan orang-orang tidak berdosa, orang-orang tidak tahu apa-apa, orang-orang dari golongan mereka sendiri, anak-anak dan wanita, bahkan dalam jumlah yang tidak terbayangkan banyaknya sebagai 'sasaran antara' ?
Tentu, ilmu sosial, ilmu politik, dan ilmu jiwa bisa menjawab pertanyaan di atas. Namun pasti tidak memuaskan kita, karena ilmu-ilmu itu belum atau tidak digunakan secara maksimal untuk mencegah orang-orang dari terjangkiti cara berpikir setan terkutuk itu.
Bisakah agama menjadi jawaban atau solusi? Bukankah cara berpikir para pelaku itu berakar dari agama? Lalu mengapa agama bisa memberikan inspirasi pada cara berpikir setan terkutuk? Begitu kuatkah setan terkutuk dibanding ajaran agama?
Akhirnya....
Berbagai agama selalu mengingatkan manusia untuk menghindari atau membentengi diri dari setan. Barangkali setan yang dimaksud agama adalah cara berpikir seperti yang telah menjangkiti pelaku bom itu. Sehingga pekerjaan besar bangsa ini adalah bagaimana membinasakan setan atau cara berpikir yang menjangkiti para pelaku bom itu.
Jojo Rahardjo
Sunday, November 01, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment